Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 06:46:49【Kabar Kuliner】133 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(8)
Artikel Terkait
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan